Pages

Kalimat Yang Sayah Suka....

The world will keep on moving, and i'll keep on standing...

Selasa, November 24

Apa yang paling membahagiakan di DUNIA ini?

Apa yang paling membahagiakan di DUNIA ini?

Saya selalu berpikir tentang jawaban yang pasti tentang pertanyaan ini. Tapi, pasti jawaban semua orang bervariasi dan (terlalu) maksa. Mungkin. Tergantung apa yang mereka bahagiakan... Apakah materi OR non materi...

Lalu saya mencoba merenung. Bukan. Bukan jual gorengan. Tentang apa yang membahagiakan saya selama ini. Pengalaman yang paling membahagiakan yang pernah saya lalui...

FLASHDISK...

RALAT...

FLASHBACK...

Cerita in terjadi ketika saya akan menuju ke bangku SMA.

Beberapa hari sebelum ujian saringan masuk SMA. Saya tak tahu harus memilih SMA mana. Negeri atau Swasta. Bagi saya semuanya sama. Sistemnya pengajarannya, kurikulumnya, materinya. Yang membedakannya mungkin cuma yang mengajar dan tempatnya. SERIOUSLY.

Akhirnya kegalauan ini mewajibkan saya untuk konsultasi ke Orangtua. Jelas banget. GA JELAS, SAYAH MINGGAT. Sambil menyerahkan formulir pendaftaran SMA Negeri....

'Bang, mau masuk SMA mana?'
'Ga tau bu...'
'Insiatif, Bang?'
'Ibu aja yang nulisin SMA-nya... Ga ngerti aku, Bu...'
'Ya udah...'
'...'
'Seandainya ga lulus, kamu Ibu masukin swasta. Tapi Ibu cuma pengen Abang masuk Negeri...'
'...'
'Jangan dipaksain, Bang...!'

Formulir pun diisi oleh Ibu saya. Saya hanya bisa menerima tujuan formulir itu akan diantarkan. Lalu saya hanya perlu menyiapkan diri untuk tes SMA tersebut.

Hari demi hari sebelum ujian. Kedua Orangtua saya mulai sibuk untuk mencari SMA swasta yang lain sebagai persiapan apabila saya tak akan lulus SMA Negeri. Sebagian sekolah swasta di-view secara seksama. Mulai dari keadaannya sampai gaya pengajarannya. Apakah baik atau buruk. Dan ibu pun berdoa.... BERDOA UNTUK SESUATU...

Dipilihlah satu SMA Swasta sebagai cadangan apabila saya tak lulus tes tersebut. Karena takut kehabisan bangku. Didaftarkan dan dibelilah sebagian atribut dari SMA Swasta tersebut.... Padahal saya berpikir...

"Mengapa Orangtua saya begitu menyiapkan saya untuk hal ini?"

Sampai hal yang terkecil pun, beliau persiapkan sebelum ujian.

HARI PENENTUAN.

Satu kelas diisi 20 orang. Dan karena peminatnya banyak alias bejibun abis. Saya harus ujian di ES DE deket SMAN8~Sekolah tujuan tes~. Tak banyak yang saya persiapkan... Dan Orangtua hanya berpesan...

'Jangan dipaksain Bang. Ibu udah daftarin Abang ke swasta kalau nggak lulus...!'

Saya memang orangnya tak pernah menuntut lebih. Saya hanya mengikuti arus pada waktu itu. PASRAH.

Pada waktu menjawab soal. Saya tak pernah yakin saya bakal bisa atau tidak dalam menjawab soal. Saya lihat wajah seluruh peserta dalam kelas tersebut. Yang sebagian Satu SMP. Saya sedikit minder. Why?. Karena pada waktu pembagian Ijazah. Nilai mereka jauh diatas saya. Saya tak pernah berpikir untuk mencari jawaban di kanan atau kiri. Semuanya saya pasrahkan....

Saya pun mengumpulkan jawaban. Dan kembali, saya bertambah pesimis. Karena lembar jawaban saya kotor... SIAL.

PASRAH.

Hari Pengumuman.

Saya lihat wajah Ibu saya yang memulai pasrah dengan keadaan ini. Saya pun mencari informasi yang sebenarnya. Melalui...
1. SMS
2. Pengumuman di SMP (dalam hal ini, smp masih ada sangkut pautnya.)

Pada saat sms. Saya dinyatakan lulus. Ibu saya terlihat agak bahagia. Tapi saya dan ibu saya belum tahu pasti tentang berita ini benar atau tidak...

Saya pun bertanya ke pihak sekolah. Dan jawabanya saya dinyatakan LULUS... Saya pun kembali ke rumah dengan membawa berita ini. Berharap sebuah kejutan...

'Gimana Bang?'
'Alahamdulillah. LULUS....'

Langsung ibu saya memeluk saya. Menangis. Terharu.

'Alhamdulillah Bang...'
'...'

Hp pun berbunyi. Ternyata Ayah saya yang menelpon.

'Yah, Aku lulus di SMA 8...'
'Alhamdulillah... Belajar yang rajin bang...'
'...'
'Ibu dengan Ayah selalu mendoakan kamu...!'

TERHARU...
Kedua Orangtua saya menangis. Menangis bahagia. Karena sebuah kelulusan saya. Tapi saya rasa lebih dari itu... Yang tak dapat saya pahami... Saya pun merasa bahagia akan hal ini.

Saya pun terharu. Ketika ibu saya yang tercinta memeluk saya karena berita kelulusan dan ayah saya akan pesan dia untuk saya. Mereka berdua selalu tulus akan semua yang mereka beri. Tak pernah menuntut saya menjadi yang terbaik. Tapi lebih mempersiapkan saya ketika saya berjuang....

I LOVE MY FAMILY...

Akhirnya saya sadar. Yang membuat saya bahagia itu bukan harta, sebuah prestasi, atau pencapaian tertinggi dalam hidup. Tapi bagi saya yang paling membahagiakan di dunia ini adalah....

SAYA BAHAGIA APABILA ORANG YANG SAYA CINTAI BAHAGIA...

Inilah yang paling membahagiakan. Saya bahagia ketika melihat perjuangan kedua Orangtua saya terbalas. Saya bahagia melihat orang yang saya cintai bahagia. Melebihi dari apapun...

Kebahagiaan ini yang membuat saya hidup dan lebih hidup...

Bagaimana dengan anda???

PS : Nih cerita akan saya kenang... SELALU.

Selasa, November 17

:: TITIK. SAMPAI. DI SINI. ::

Cukup sudah
Kau sakiti aku lagi
Serpihan perih ini
Takkan ku bawa mati....

(Perih- D' Masiv)

Hari ini saya mencoba yakin. Bukan. Bukan terjun dari ketinggian 2.000.000 Meter. Tapi mencoba untuk melupakan Si cewek itu (masih kaitan ma posting sebelumnya.).

Tak ada lain, selain kata MELUPAKANNYA... Ini melalui pertimbangan matang dan agak sedikit gosong. Eh, ini masak telur pa posting? Intinya, meninggalkan semuanya demi pengharapan baru. Tak peduli lagi dia berkata apa. Tak peduli lagi akan semua yang tlah saya lalui bersamanya (walopun ga pernah ngapa-ngapain... hehehe).


Saya sadar saya harus berubah. Setelah bertapa selama 5 menit. Setelah puasa nasi rendang. Dan ga mandi air comberan. Jawaban ini sudah mantap :

SAATNYA MELUPAKAN...

Kesadaran ini muncul setelah melalui diskusi yang cukup alot tadi sore. Walaupun ada pro-kontra.

Saya tak bisa menjadikan dia sebagai poros hidup saya. Menjadikan dia sebagai sebuah harapan lagi. Seperti orang yang jatuh cinta (diam-diam) lakukan. Tak ada lagi pengharapan. Saya t'lah coba untuk memahami dia. Tapi dia tak perduli.

Ini bukan kesalahanya. Bukan. Bukan juga salah Sun Go Kong. Ini kesalahan saya yang mencoba masuk ke kehidupan dia yang salah... SERIOUSLY....

Di dalam hatiku ada dirimu
Yang takkan mengerti
Betapa dalam rasa cintaku
Tuk dirimu

Adakah celah di hatimu
Untuk cintaku yang begitu besar
Meski kau tak menginginkan adanya diriku...

(Tak tersentuh- D' Masiv)

Implementasi diri saya yang lalu. Tapi saya adalah makhluk hina yang baru. Mulai mencari masa depan yang pasti. Mulai mencari arti hidup yang sebenarnya....

"Saya harus mengubur semua ini.... Di sini... Saya sudah merasa cukup dengan semua ini...! Semua yang ku lalui tak pernah akan berarti.... "

Cukup sudah
Kau sakiti aku lagi
Serpihan perih ini
Takkan ku bawa mati

(Perih- D' Masiv)

Luka hati mulai terobati... Menutup rapat...

Sampai jumpa peri...

TITIK. SAMPAI. DI SINI.

I don't love you
Like I loved you
Yesterday

(My Chemical Romance - I Don't Love You)

PS : Mo ngomong.... Hmm,,, NGGAK JADI!!!!!!!!!!!


Rabu, November 11

Thinks that I'm too young ....

It's my first love
What I'm dreaming of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do

(Nikka Costa-First Love)

Huh.
Saya merasa berat untuk posting hari ini. Tapi kalo ga posting, rasanya ada yang kurang. Kayak sapi ga makan rumput (yang artinya saling melengkapi,JELAS..) sehingga mempunyai arti komplementer tersendiri.

Kita tinggalkan sapi tersebut. Key....!

Sebenernya ini masih berhubungan dengan posting-posting sebelumnya tentang seorang : CEWEK ....

Ternyata tuh cewek yang saya kagumi bener-bener-bener buat saya bingung. Bukan. Bukan karena gaya salto atau pun kayangnya (ga penting). Tapi karena sikapnya ke saya. Saya mengira perasaan ini bisa terbalas dengan respon dia, tapi bener-bener-bener saya salah mengira. Dia lebih memilih menjadikan saya sahabat (kamu pasti berpikir monyet kan?). Ini membuat saya bingung dan menerima apa adanya walaupun sakit-sakit-sakit sangad... HIKS.

Ketika saya tanya, bagaimana perasaan dia ke saya....? Dia pun menjawab :

GYA - Semoga Kau Mengerti...

Dia memberikan sebuah judul lagu. Bukan UUD 45. Paham.

Setelah saya search dengan nggak ridho dan maksa-maksa. Akhirnya saya mengetahui arti lagu tersebut... Yaitu liriknya sebagai berikut... :

Kang dadang paling kasep
Saya seneng abang, seneng sekali
Bang mandor paling ganteng
Saya seneng abang, seneng sekali

Maaf, kok jadi Goyang Dombret. Eh, salah copy ya?... Hmm.. Yang bener di bawah ini :

Jangan kau pernah menduga
Aku mengharapkan kau jadi milikku
Itu tak mungkin terjadi
Sungguh aku tak menginginkan
Yang kuinginkan kau jadi sahabatku
Semoga kau mengerti.

Kenyataan.
Yah !!! Mau apa lagi, ini lah jawaban yang selama ini mengganggu ketika saya bertanya dalam benak saya yang paling-paling-paling dalam. "Apakah saya ganteng ?" Ralat. "Apa yang ada di hatinya selama ini terhadap makhluk mamalia bernama Ramona?"...

Huh...
Sayah hanya bisa menerima dan berharap. Menerima dan berdoa (not jual BAKWAN). Berdoa agar dia bahagia dengan siapa pun juga...

Saya sadar, saya belum dewasa untuk hal ini. Ini bukan pilihan, tapi ini merupakan cobaan cinta bagi saya. Dengan keadaan tidak mengkonsumsi lem AIKA AIBON. Saya membuat pilihan :

1. Menjadi sahabat dia dan mencoba menjadi orang yang dia ingini, bukan yang kita harapkan.
OR
2. Meninggalkan dia untuk selamanya, untuk menyelamatkan hati ini setelah tahu akan kenyataan yang begitu pahit.

Skeptis. Pilihan sulit. Tapi inilah keputusannya...

(Saya memilih No. 2....)

Saya berpikir, walaupun saya telah mencintainya, tapi mungkin ada yang lebih mencintainya dari saya (jelas banget kan, kalo ga jelas, saya nyemplung ke Sungai Musi). Hal ini berlaku pada anda dengan penyakit bau kronis, mungkin ada yang lebih bau dari anda. Simply. Di atas langit, pasti ada langit.

Dan saya juga merasa bahwa ini mungkin JALAN TERBAIK. Bagi saya dan tuh cewek.

Untuk ke depannya. MUNGKIN.

Btw.
Sebagai info. Saat MOMENT yang tepat (MOMENT U*T*H dia). Saya sadar. Ternyata mantan dan orang yang mencintainya lebih perhatian dari saya, dan ini lebih dari cukup untuk menjawab doa saya selama ini kepada dia. Hal ini terlihat dari apa yang dia (mantanya) lakukan untuk mendapatkan moment tersebut terhadapnya (tuh cewek)...

"Saya bukan pengecut....! Tapi, MERELAKAN..."

Kata Mutiara saya {BANDOT} :

"Saya adalah orang yang sangat membutuhkan dia. Tapi saya bukanlah orang yang sangat dia butuhkan... SELAMANYA..."

Biarkanlah semua mengalir apa adanya.

Mengalir. Mengalir. Terus mengalir....

Dan...

Pada akhirnya, saya harus melupakannya. Untuk selamanya.

For : PERI

TITIK.

My first love
Thinks that I'm too young
She doesn't even know
Wish that I could show her
What I'm feelin'
'cause I'm feelin' my first love

(Nikka Costa-First Love)


PS : Thinks that I'm too young... Serius, artinya apaan seh?