Pages

Kalimat Yang Sayah Suka....

The world will keep on moving, and i'll keep on standing...

Rabu, Juni 30

Kisah si Dion dan Dian ...

Saya punya temen bernama Dion (nama disamarkan), kami satu kelas di tempat bimbel MADANI (ga ada unsur promosi).

Dion menyukai cewek yang bernama Dian (sori yang mikir saya ga kreatif ngasih nama... H.hu) di kelas yang sama. Dion selalu bercerita kalo dia suka sama tuh cewek, karena tuh cewek sesuai dengan tipenya. Dion lumayan putih, lumayan pinter, dan lumayan cocok buat digampar kalo nyolong sendal. Dan cewek yang disukai Dion, agak kasual, sedikit kesan tomboy, dengan sepatu kets ditambah kemeja panjang lipet lengan. Sosok yang dia aplikasikan pada Dian yang berambut agak panjang.

"Mon, Dian di belakang!" bisik Dion.
"Mana?"
"Itu...."
".... Oh"
"Sesuai dengan tipe aku Mon...."
"Asli,Ion..."

Setiap pertemuan di bimbel Dion selalu ngomong gitu. Dion berencana buat mendekatinya : KENALAN. Masalahnya, Dion grogi. GROGI. Hanya dengan Dian, Dion tak mampu berkenalan. Padahal dengan cewek lain, Dion siap jadi tumbal buat disodorin dengan cewek. Hihihihi...

Tak ada keberanian inilah yang membuat Dion mengulur waktu buat berkenalan, dan jatah bimbel pun berkurang hanya untuk sekedar berkenalan dengan Dian.... Minggu demi minggu berlalu sia-sia....

Suatu pagi... Dion sms.

Dion: Mon, Dian ad cwok...
Saya: Tw dr mna?
Dion: FB
Saya: Udah dichek?
Dion: Udh, emang bneran FB Dian.
Saya: Sabaar.

Dion shock... Dion tahan puasa nasi rendang (karena tuh makanan ngajak miskin) gara-gara hal ini.

Tapi saya pun menyaranin Dion buat kenalan dulu sebelum tuh anak nyesel tujuh turunan di hari pelepasan bimbel.

Hari Sabtu... Motivasi & Pelepasan Bimbel.

Saya datang sedikit terlambat. Dion sudah datang lebih dulu.

"Udah dateng?" tanya saya.
"Belum...." Dion tertunduk lesu.
"..."

Acara pun dimulai... Dan selesai... Dian tidak datang... Dion SEDIKIT menikmati acara.

Dion nyesel ga kenalan pada awal-awal bimbel. Dion nyesel nggak sedikit lebih berani kayak supermen. Dion mencoba untuk nerima keadaan dan berharap bertemu lagi dengan Dian. Dion mulai berubah menjadi petapa bijaksana sejak saat itu.

Ujian STAN. Beberapa menit sebelum ujian.

"Ion, ada Dian di sini..."
"di mana?"
"Kelas sebelah..."
"Iya ya...."

Dion pun mengamati dari luar kelas, memperhatikan wajahnya Dian ketika tau mereka di lokasi yang sama dan dibatasi oleh dinding kelas.


Seperti dua orang yang ingin bertemu, tetapi tidak tahu di mana satu sama lain, padahal hanya dipisahkan oleh sebongkah dinding. Laki-laki menunggu di satu sisi dinding, dan wanita di satu dinding sebaliknya... (Hiks... terharu najis bawang.)

Masalahnya Dian tidak menunggu Dion, tapi Dion lah yang menunggu kesempatan itu tiba.

Dion sadar tak mungkin dia berkenalan. Karena situasi tak memungkinkan, ditambah Dian sudah punya pacar. Dan hari itu pun dia lewati seperti biasa sebagai orang yang jatuh cinta secara diam-diam.

Semua orang pernah mengalami ini. Semua orang yang mengalami hanya bisa melihat dari kejauhan dan cukup berdoa untuk keadaannya. Dan Dion pun hanya bisa merelakan....

Salut buat Dion dan yang ngerasain.

PS : Sori ga ijin dengan yang bersangkutan.... Takut langsung dibacok.... Hehehe...